Selasa, 08 November 2011

Let’s Do It Ajak Masyarakat Peduli Sampah dan Kebersihan

Let’s Do It Ajak Masyarakat Peduli Sampah dan Kebersihan
Kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat harus dikikis habis dengan kegiatan sebaliknya yang menekankan cinta lingkungan bersih. Komunitas pencinta kebersihan bertitel Let’s Do It dengan misi World Cleanup 2012 mengajak seluruh lapasitas masyarakat peduli sampah dan kebersihan.


“Saya t...ahu warga negara Indonesia sangat cinta dengan negaranya yang sangat indah. Tetapi saya melihat banyak polusi akibat sampah di berbagai tempat. Saya mengajak semua warga untuk mencintai lingkungan bersih, jangan bangga dengan sampah yang berserakan di mana-mana, membuang sampah di mana-mana,” kata Koordinator Let’s Do It, Yogya, Marie Le Ferrand (Perancis) dan Berit Ranser (Estonia) saat ditemui di Yogyakarta, Sabtu (15/10).

Marie dan Berit mengaku sedang merintis untuk membangun komunitas Let’s Do It, Yogya untuk bergabung bersama 100 negara di dunia untuk satu tindakan pembersihan dunia. Kota Yogyakarta menjadi persinggahan pertama kegiatan mereka.

Let’s Do It merupakan wadah kelompok relawan dan organisasi dari berbagai negara yang sepakat melaksanakan program World Cleanup (Pembersihan Dunia) 2012, dilaksanaan pada kurun waktu antara 24 Maret dan 25 September.

Kelompok-kelompok sosial yang terbentk dan siap bergerak membersihkan sampah di negara masing-masing antara lain Afghanistan, Albania, Austria, Banglades, Barbados, Benin, Brazilia, Bulgaria, Burkina Faso, Camboja, Chili, Siprus, Kroasia, Spayol, Estonia, Amerika Serikat (San Francisco), Finlandia, Prancis, Gambia, Georgia, Ghana, Inggris, Belanda, India (New Delhi, Hyderabad, Lucknow, Patna), Indonesia, Italia, Kazakistan, Kenya, Kosovo, Lituania, Liberia, Latvia, Makedonia, Maroko, Moldova, Nepal, Nigeria, Niger, Uganda, Portugal, Republik Kongo, Rumania, Rusia, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Senegal, Serbia, Slovenia, Sudan, Sri Lanka, Tanzania, Thailand, Togo, Turki, Ukraina.

“Kegiatan ini diilhami aksi yang sukses di Estonia, 3 Mei 2008. Sebanyak 50 ribu orang keluar rumah dan mengumpulkan 10 ribu ton sampah dalam waktu 5 jam, sehingga seluruh negeri menjadi bersih. Tndakan serupa telah diikuti secara rutin oleh 15 negara yan didukung 2,4 juta relawan,” kata Barit.

Menurut mereka Let’s Do It, Yogya tahap awal ini sebagai masa persiapan, merekrut sepuluh orang relawan sebagai tim inti organisasi. “Kami menanti mahasiswa, profesional, dan warga kota lainnya untuk bergabung,” katanya.

Adapun relawan yang diinginkan keduanya memiliki latarbelakang teknologi informasi, lingkungan, biologi/kimia, pencari dana (fund raiser), manajer keuangan, media dan komunikasi, marketing dan kampanye, manajer logistik sampah.